Tampilkan postingan dengan label Destinasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Destinasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Januari 2018

Patung Bekantan Maskot Banjarnasin




Patung binatang bekantan khas Kalimantan Selatan ini mampu menarik minat pendatang yang mampir ke Banjarmasin untuk datang ke tempat itu baik untuk sekedar mampi hanya untuk mengetahuinya dan juga ada yang berfoto dengan keluarga dan sahabat.
Sehingga wajarlah Bekantan yang merupakan maskot Kalimantan Selatan ini mulai banyak dikenal oleh warga banjarmasin bahkan seluruh Indonesia. Apalagi tempat keberadaannya tepat di jantung kota sehingga bisa menjadi sesuatu yang bisa kita banggakan.

Apalagi keberadaan patung bekantan tersebut juga sangat menarik dan tak kalah dengan patung Marion di Singapura yang saat ini juga menjadi maskot kota tersebut.
Menyadari adanya maskot itu bisa mengenalkan binatang asli Kalimantan, pihak Pemerintah Kota pun sepertinya akan kembali mengenalkan binatang asli Banjarmasin.
Adalah maskot ikan Kelabau yang rencananya juga akan dibangun di bundaran Jalan Haryono MT dalam waktu dekat ini. Hal ini pun kembali disambut beragam dari masyarakat kota Banjarmasin. Adalah gadis muda
Nindya Ratnasari saat berbincang dengan Insight menilai saat ini pembangunan kota di Banjarmasin sendiri sangat bagus.
"Aku merasa pembangunan kota yang saat ini dilakukan disegala bidang sangat bagus untuk perkembangan dan kemajuan kota Banjarmasin," papar gadis kelahiran Banjarmasin 2 Desember 1995 yang saat ini menempuh pendidikan di Teknik Sipil Unlam angkatan 2013 ini.
Dan untuk ikan kelabau sendiri yang akan dibangun dan terealisasi tentunya sangatlah bagus karena akan menambah maskot kota Banjarmasin.
Apalagi kita saat ini juga memiliki maskot Kalsel yakni Bekantan. Selain itu dengan adanya maskot ikan Kelabau ini juga diharapkan para generasi muda mengetahui tentang dan bentuk ikan itu sendiri.
Pasalnya tak semua orang mengetahui jenis ikan Kelabu itu sendiri dan dengan adanya maskot itu tentunya akan menambah pengetahuan masyarakat.
Keberadaan maskot ikan itu sendiri diharapkan bisa menguntungkan dan mengenalkan kota Banjarmasin nantinya.
Dan jika pembangunan itu sudah selesai dan teralisasi maka bagus nya kita harus menjaga kebersihan ataupun keamanan nya agar patung tersebut bisa dinikmati oleh generasi kita berikutnya.

Menara Pandang Banjarmasin



Menara Pandang Banjarmasin adalah salah satu tempat wisata di Kota Banjarmasin, di menara ini kita dapat melihat keindahan dan kecantikan Kota Banjarmasin dari ketinggian.
Menara Pandang Banjarmasin saat ini sudah menjadi salah satu tempat wisata Banjarmasin sebagian besar pengunjung baik warga Banjarmasin itu sendiri maupun para wisatawan dari luar daerah dan luar negri. Menara ini menjadi sebuah ikon wisata baru setahun terakhir ini di Kota Banjarmasin, selain pasar terapung, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Sultan Suriansyah dan Masjid Jami’ Banjarmasin.
Menara Pandang Banjarmasin ini terletak di Siring Jalan Kapten Pierre Tendean Banjarmasin. Posisinya dekat pasar terapung buatan Pemerintah Kota Banjarmasin di tepi Sungai Martapura. Menara Pandang ini buka setiap hari senin sampai jum’at pada pukul 10.00-21.00 WITA. Hari Sabtu buka pukul 10.00-22.00 WITA  dan pada hari Minggu buka pukul 08.00-21.00 WITA. Pengunjungnya pun sangat bantyak terdiri dari semua kalangan dan usia, dari anak kecil, remaja dan orang tua bahkan nenek dan kakek.
Ikon wisata yang menjadi salah satu Pesona Kota banjarmasin ini sering di penuhi warga setiap harinya, terutama saat hari Minggu dari pagi sampai sore bahkan malam. Menara pandang ini berlantai empat, di bagian atas atau lantai tiga menara ini adalah area terbuka. Jadi, para pengunjung bisa naik ke atas dan menikmati pemandangan yang indah dan cantik Kota Banjarmasin dari atas sana, apalagi jika cuaca nya sedang cerah dan jika anda datang saat senja anda akan melihat betapa indah nya matahari saat terbenam.
   
Di lantai atas menara, kita bisa melihat keindahan sekeliling Kota Banjarmasin, melihat hantaran sungai Martapura, kubah Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan pemandangan sekitarnya yang sangat indah ketika di lihat dari atas Menara Pandang Banjarmasin. Dengan semilir angin yang menyejukkan, area ini menjadi salah satu area favorit pengunjung. Sebagian dari mereka ada yang hanya sekedar mengobrol, melihat perahu yang lalu lalang di Sungai Martapura, melihat keindahan pemandangan atau berfoto selfie dengan keluarga maupun sahabat. Meskipun area terbuka, tapi di lantai atas menara ini aman dan nyaman jika ada yang membawa anak kecil, karena di sekelilingnya di batasi dengan pagar yang tinggi agar warga yang membawa anak kecil tidak perlu khawatir dengan keamanan anaknya. Sehingga pengunjung bisa bebas bersantai memandangi Kota Banjarmasin di ketinggian bersama keluarga ataupun sahabat.
Masuk ke tempat wisata ini gratis, pengunjung hanya cukup membayar  biaya parkir kendaraan Rp 2.000. Di sekitar menara Pandang Banjarmasin ini banyak juga penjual aneka makanan ringan dan minuman, terutama di hari minggu banyak para pedagang berjualan di sekitar Menara Pandang Banjarmasin harganya murah kisaran antara ribuan rupiah hingga belasan ribu rupiah.
Salah satu Pesona Kota Banjarmasin ini di kelola oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin. Di sekitar Menara ini kerap juga di jadikan tempat pelaksanaan berbagai lomba atau perayaan acara-acara besar seperti; lomba Maulid, Banjarmasin Expo, acara bakti sosial, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Pengunjung bisa dengan bebas bersantai dan kumpul-kumpul disini dengan syarat tetap mematuhi peraturan yang ada, yaitu menjaga keamanan dan kebersihan tempat dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi jika sampahnya di buang ke sungai.
Sebagai warga Indonesia dan terutama untuk warga Banjarmasin sudah seharusnya kita menjaga dan merawat salah satu tempat wisata ini agar kita dapat melihat senyum anak kecil , dan bisa dirasakan oleh generasi berikutnya.

Pasar Terapung Siring Banjarmasin



PASAR Terapung Kuin adalah tempat wisata tradisional khas Banjarmasin. yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu di muara Sungai Barito di daerah Kuin, Banjarmasin.
Hingga sekarang pasar terapung masih ada namun pamornya sudah mulai turun seiring dengan adanya perkembangan pasar di darat dan belanja online. Nah, sejak beberapa tahun belakangan ini, dalam rangka merevitalisasi pasar tersebut dari kepunahan, Pemerintah Kota Banjarmasin membuat pasar terapung yang baru. Lokasinya di tepian Siring Menara Pandang di Jalan Kapten Pierre Tendean, Banjarmasin.
Siring itu membentang di pinggir Sungai Martapura yang membelah Kota Banjarmasin. Pasar terapung ini hanya ada di pagi Minggu. Berbeda dari waktu operasi dua pasar terapung tradisional yang sudah lama ada, yaitu Pasar Terapung Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lokbaintan di Kabupaten Banjar yang dimulai subuh dan berakhir pagi sekitar pukul 06.30 Wita tiap hari, pasar terapung di Siring Menara Pandang ini dimulainya lebih lambat dari pukul 06.30 Wita hingga menjelang siang.
Para pedagangnya pun menjajakan dagangan mereka tidak di tengah sungai seperti di Kuin dan Lokbaintan, namun merapat ke dermaga yang memang disediakan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Bahkan ada juga yang berjualannya di atas dermaganya, tidak di atas jukung atau perahu Dagangan yang mereka jual kebanyakan sayur, buah dan makanan tradisional Banjar seperti soto Banjar, ketupat Kandangan, laksa serta kue-kue seperti amparan tatak, puteri selat serta kudapan khas Banjar seperti jaring (jengkol), lupis, dan sebagainya. Harga yang mereka tawarkan pun merakyat, sekitar ribuan rupiah saja.


Para pedagangnya berjualan menggunakan topi tradisional Banjar bernama tanggui. Bentuknya bulat.Salah satu penjualnya adalah Arbayah. Perempuan paruh baya ini lebih senang berjualan di pasar terapung ini karena pengunjungnya banyak.


"Kalau subuh kadang-kadang saya jualan di Pasar Terapung Kuin. Pernah juga beberapa kali di Lokbaintan, tapi lebih sering di siring ini karena pengunjungnya ramai. Biasanya saya berjualan di sini dari pukul 07.00 Wita hingga siang," ujar penjual sayur kalakai ini.
Di sini juga banyak kelotok. Pengunjung bisa menyewanya untuk berwisata ke beberapa tujuan atau sekadar susur Sungai Martapura dari Jembatan Pasar Lama ke Pasar Sudimampir. Tarifnya berbeda-beda.
Kalau mau wisata sungai dari Jembatan Pasar Lama yang dekat dengan lokasi pasar terapung ini ke Pasar Sudimampir, cukup merogoh kocek Rp 150 ribu. "Kalau rombongan maksimal 30 orang segitu tarifnya. Kalau sendiri saja Rp 100 ribu," jelas pengemudi kelotoknya, Saprullah.
Mau ke tujuan wisata lainnya juga bisa dari sini. Tarifnya beda lagi dan lebih mahal. Misalnya, ke Pasar Terapung Kuin sekitar Rp 350 ribu baik berombongan atau sendirian. Mau lebih jauh lagi, bisa ke Pulau Kaget. Di sana, Anda bisa menyaksikan habitat asli monyet khas Kalimantan Selatan, yaitu bekantan. "Dari sini mau ke Pulau Kaget tarifnya Rp 400 ribu, baik berombongan atau sendiri. Kalau mau ke Pasar Terapung Lokbaintan dan Pulau Kembang bisa juga, tetapi kalau mulai dari sini kami tidak melayani karena jauh sekali. Kalau mau ke Pulau Kembang, mau lihat kawanan monyet atau warik bisanya dari Pasar Terapung Kuin," ujarnya.
Menariknya lagi, para pengemudi kelotok ini juga memiliki kartu nama lengkap dengan nomor telepon yang bisa dihubungi wisatawan jika ingin memakai jasa mereka berwisata ke beberapa tempat wisata di Banjarmasin menggunakan jalur sungai.
Para pengunjung datang ke sini selain untuk berbelanja di pasar terapung ada juga yang sekadar jalan-jalan. Di antaranya adalah Dwi yang kemari untuk refreshing.
Dia asli dari Balikpapan, Kalimantan Timur dan sudah tujuh tahun bermukim di Banjarmasin. Dia jarang kemari, namun penasaran ingin melihat pasar terapung. "Kalau di sini mudah dijangkau, pasarnya dekat jadi enak kalau mau belanja," ujarnya.
Selain pasar terapung, di siring ini masih banyak lagi yang bisa dinikmati. Banyak pedagang jajanan khas Banjar juga makanan lainnya seperti sate, es potong Singapura, salad buah, gorengan, pentol hingga berbagai minuman seperti es jeruk dan teh botol. Ada juga yang berjualan pakaian, aksesori seperti gelang, bros, cincin, kalung di siringnya. Ada juga rumah tradisional Banjar yang sudah direnovasi oleh Pemerintah Kota Banjar yang sering disebut Rumah Anno 1925. Di sini juga ada panggung hiburan berupa musik panting, musik tradisional Banjar.

Minggu, 14 Januari 2018

Wisata Pantai Asmara Menarik dan Indah di Kalimantan Selatan


 Pantainya Cukup Bersih dengan Pasir Pantai Berwarna Putih
Selain ada sungai, Banjarmasin juga memiliki beberapa objek wisata yang indah dan menarik lainnya, salah satunya Pantai AsmaraPantai Asmara ini merupakan wisata pantai terbaru yang ada di Kalimantan Selatan. Pantai ini berada di desa Muara Asam-asam, Kecamatan Jorong, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Dari kota Banjarmasin, jarak yang harus di tempuh warga banjarmasin menujuPantai Asmara kurang lebih 115 kilometer atau sekitar 2,5 jam perjalanan darat. 
Nama Pantai Asmara merupakan akronim dari Asam Asam Muara. Salah satu keunggulan pantai ini adalah kondisinya yang terbilang cukup bersih, dengan pasir pantai berwarna putih, sehingga membuatnya ramai dikunjungi wisatawan lokal Banjarmasin maupun luar daerah, terutama di akhir pekan atau musim liburan.
Di sini, Anda bisa bermain air dan berenang sepuasnya karena ombaknya cukup tenang. Anda juga bisa berfoto di tulisan LOVE yang instagramable banget, bermain pasir, atau naik kano yang sudah disediakan yang bisa Anda sewa pada pengelola setempat. Selain itu, Anda akan menemukan dermaga mini yang terbuat dari kayu untuk berfoto bersama teman-teman dan keluarga, atau menyewa speed boat dengan biaya yang sudah ditentukan yaitu sebesar  Rp20.000,- per orang.
Untuk bisa masuk ke Pantai Asmara, Anda diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang dewasa. Sementara, jika Anda membawa kendaraan pribadi, harus membayar biaya parkir sebesar Rp 10.000 per unit untuk kendaraan roda empat atau mobil dan Rp 5.000 per unit untuk kendaraan roda dua.
Karena pantai itu  bernama  Pantai Asmara, pengelola juga berkreasi dengan menyediakan fasilitas atau  tempat untuk meletakkan gembok cinta. Konon, gembok cinta ini bisa dijadikan sebagai simbol bagi mereka yang ingin “menyimpan” rasa sayangnya kepada seseorang yang merekan cintai. Sekilas, gembok cinta ini mirip dengan di Paris atau di Sukabumi. Area parkir di sini cukup luas dan aman, Di sekitar area parkir, terdapat pula banyak kedai yang menjual makanan khas Kalimantan Selatan.
Pengelola juga sudah menyediakan fasilitas toilet dan kamar mandi yang kebersihannya cukup terjaga, termasuk tersedianya pula air bersih untuk membilas badan anda dari  air asin yang membuat badan lengket dan gatal. Untuk menuju pantai asmara ini, dari Banjarmasin, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Pelaihari, kemudian diteruskan menuju arah Jorong atau Batulicin dengan mengikuti jalan utama. Setelah sampai Jorong, Anda nantinya akan bertemu papan yang  penunjuk bertuliskan “Pantai Asmara” di kanan jalan. Dari spot ini, perjalanan ke pantai yang jaraknya sekitar 8 km.